Senin, 04 Juli 2011

Pemuda yang Berpegang pada Nilai-nilai Islam di Akhir Zaman Akan Dianggap Aneh Tapi Harus Tetap Istiqamah





Hal ini merupakan konsekuensi dari perjuangan menegakkan kebenaran Islam. Beberapa Hadis Rasulullah saw. Menggambarkan beratnya posisi kaum Muslimin di akhir zaman walaupun sebagai imbalannya mereka mendapatkan pahala yang teramat besar. Beberapa Hadis tersebut adalah :

1.     Bahwa nanti di akhir zaman umatku yang berpegang teguh kepada sunnahku, bagaikan seorang yang menggenggam bara api, jika dipegang terasa panas tapi jika dilepas api itu mati.

2.     Islam datang dengan dianggap asing atau aneh, dan nanti akan kembali dianggap asing atau aneh. Maka berbahagialah orang-orang yang dianggap aneh karena benar dalam keislamannya.


3.     Orang-orang yang berpegang teguh kepada sunnahku saat kerusakan melanda umatku, akan mendapatkan pahala seperti 100 orang yang mati syahid.

4.     Akan senantiasa ada sekelompok kecil dari umatku yang berpegang teguh kepada kebenaran. Mereka tidak terpengaruh oleh orang-orang yang berbeda dengan mereka dan menghina mereka, sampai mereka bertemu dengan Allah Swt. mereka tetap dalam kondisi yang demikian.

Pemuda Harus Menjadi Generasi yang Seimbang dan Moderat
Menjalankan Islam secara konsekwen bukan berarti meninggalkan dunia sama sekali, sebagaimana yang dipahami oleh sebagian orang yang picik dalam pemahamannya. Allah Swt. menegur kelompok orang yang lari dan meninggalkan dunia karena beralasan mencari akhirat. (Q.S. 7: 32) Rasulullah saw. pun tidak menolak dan meninggalkan dunia, tetapi memanfaatkan dan memakmurkannya untuk kepentingan Islam dan kaum Muslimin. Akibatnya, kaum Quraisy mencela Rasulullah dan meragukan ke-Rasulannya. (Q.S. 25: 7) Dan, Allah Swt. membela Rasulullah saw. dengan menegaskan bahwa semua Rasul pun pergi ke pasar dan tidak mengasingkan diri. (Q.S. 7: 20)
Keseimbangan (tawazun) pun berarti tidak berlebihan (ekstrem) dalam menjalankan Islam dan tidak bermalasan. (Q.S. 2: 143)
Jadi keseimbangan berarti melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah Swt. dan rasul-Nya. Konsep ekstrem maupun malas harus dipahami dengan menggunakan standard hukum Islam yang baku, bukan berdasarkan hawa nafsu dan pemahaman orang perorang. Mengapa? Karena jika nilai kebenaran dipahami berdasarkan hawa nafsu masing-masing, maka akan rusaklah dunia ini. (Q.S. 23: 71)
Pemuda Harus Menjadi Generasi yang Selalu Kembali pada Allah Swt. dan Bertaubat
Hal lain yang harus dipahami para pemuda adalah mereka harus memahami bahwa setiap manusia pernah berbuat dosa. Namun, sebaik-baik orang yang berdosa adalah mereka yang senantiasa segera bertaubat dan kembali kepada Allah Swt.. (Q.S. 3: 135) Hal ini dikarenakan bahwa manusia adalah makhluk yang sangat lemah (Q.S. 20: 115) dan fakir akan hidayah Rabb-nya.
            Hendaklah para pemuda merenungkan ucapan sahabat Ali ra. sebagai berikut, “Maksiat yang kusadari, lalu aku bertaubat lebih kucintai dari taat yang membuatku bangga diri.” Dan juga ucapan seorang ulama salaf Ibnu Athaillah berikut ini, "Boleh jadi dibukakan pintu taat padamu tapi hal itu menyebabkan kamu lupa dan kufur akan nikmat taat tersebut, dan boleh jadi dibukakan pintu maksiat atasmu tapi membuatmu menyesal dan taubat sehingga engkau menjadi dicintai Allah Swt.”

Innahum fityatun aamanuu wa zidnaahum hudaa…


2 komentar:

  1. Assalamu 'alaikum...
    Bagus sekali blog-nya. Tulisannya juga bagus2. Sangat bermanfaat.Semoga bisa memberi kontribusi besar untuk kemajuan dakwah.
    Boleh ngasi masukan ya...
    Sebisanya, kalau menyebutkan hadits, minimal disebutkan rowi akhirnya. HR. Bukhari/Muslim, dll. Lebih bagus lagi kalau disertakan keterangan kualitas hadits atau kwalitas sanadnya.
    Afwan...

    BalasHapus