Selasa, 05 Juli 2011

MENJAGA PINTU HATI



1.     Lisan
Lisan menjadi pintu yang paling mudah masuknya setan ke dalam hati. Bahkan, pintu yang paling banyak dicari setan dan dilaluinya setiap hari. Nabi saw bersabda, ”Kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh manusia itu ada pada lisannya.” (HR. Tabrani dan Baihaqi)

Lisan merupakan pintu gerbang bagi hati. Lisan menjadi prioritas utama dalam menguji kondisi hati seseorang, apakah hatinya merupakan tempat menyimpan kebaikan atau justru menjadi tempat berbagai keburukan.

a.     Kondisi hati jika menjadi tempat kebaikan
Hati yang suci dapat menjadikan seindah-indah ucapan dan kalimat terbaik yang mengalir dari lisannya.

b.     Kondisi hati jika menjadi tempat keburukan
Pada kondisi ini, maka tidak ada yang keluar dari hati melalui lisan kecuali sesuatu yang membuat Allah murka, dan sesuatu yang memalingkan dari-Nya serta menarik para iblis.

c.      Perkataan yang mematikan atau diam yang membinasakan
Contoh perkataan yang mematikan seperti yang disebutkan dalam Al Qur’an, ketika Fir’aun mengungkapkan kesombongan dirinya, ”...dan bukankah sungai-sungai ini mengalir di bawahku...? (Az-Zukhruf: 51)
Setan selalu berupaya agar manusia terjebak ke dalam dua hal:
Pertama : membicarakan kebatilan
Kedua : diam dari kebenaran

d.     Satu perkataan yang menyucikan hati
Sucikanlah hati dengan membiasakan lisan mengucapkan perkataan-perkataan yang baik, seperti membaca Al Quran dan berzikir, mendamaikan dua orang yang bersengketa, menyingkap kebenaran, menolak orang yang zhalim, menenangkan orang yang sedang marah, membimbing orang yang sedang kebingungan, dan sebagainya.

2.     Pendengaran
Pendengaran lebih utama dibanding penglihatan dengan beberapa alasan, yaitu:
1.     Dalam Al Qur’an, Allah lebih mendahulukan kata pendengaran daripada  kata penglihatan. Sebagaimana terdapat dalam firman-Nya: ”...Dan Dia menjadikan bagimu pendengaran, penglihatan dan hati...” (As- Sajdah: 9)

2.     Allah membuat perhitungan terhadap pendengaran sebelum penglihatan. ”Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (Al Isra: 36)

3.     Secara ilmiah, pendengaran pada seorang anak aktif terlebih dahulu dibanding penglihatan (bayi baru lahir dikumandangkan azan atau iqamah)

4.     Secara akal, pendengaran itu dapat diketahui dari arah yang enam, serta dalam keadaan yang gelap

Menjaga pendengaran adalah menjaganya dari mendengar setiap perkataan yang diharamkan. Gunakanlah telinga untuk mendengar ayat-ayat suci Al Qur’an, mengambil berkah-berkah zikir dan mendengarkan hadits-hadits Nabi.

Dalam Al Qur’an disebutkan tiga jenis pendengaran terhadap kebenaran:
1.     Mendengarkan untuk mengetahui : ”...Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur’an yang menakjubkan.” (Al Jin: 1)

2.     Memperdengarkan untuk memahami dalam menafikan orang yang suka berpaling dan lalai : ”Maka sungguh, engkau tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka berpaling ke belakang.” (Ar Rum: 52)

3.     Mendengarkan untuk menerima dan memenuhi panggilan : ”...Kami mendengar, dan kami taat...” (An Nur: 51)

3.     Kedua kaki
Betapa banyak jalan kebaikan yang dapat ditempuh oleh hati, seperti:
1.     Untuk memenuhi kebutuhan seorang muslim yang jelas-jelas akan menghasilkan pahala.
2.     Untuk menjenguk seorang muslim yang sakit
3.     Untuk mengiringi jenazah
4.     Untuk melangkah ke masjid
5.     Untuk bersilaturahmi karena Allah
6.     Untuk berdakwah kepada manusia
7.     Untuk berjihad demi kejayaan Islam
8.     Untuk berlatih menyongsong jihad

4.     Kedua tangan
Tangan disebut memiliki derajat yang paling tinggi karena tangan selalu digunakan untuk amalan-amalan shaleh dan menanam kebajikan. Sementara tangan yang hina adalah tangan yang bermain-main dalam kemaksiatan, seperti: tangan yang digunakan untuk bunuh diri, berbuat riba, untuk menghunus senjata di hadapan temannya, tangan yang menyuap dan menerima suapan, tangan yang terlibat dalam peredaran minuman keras, tangan yang digunakan untuk berdandan dengan dandanan jahiliah, untuk berjudi, untuk menulis buku bertemakan syahwat dan syubhat, dan tangan yang berzina.

5.     Penglihatan
Ada beberapa jenis penglihatan yaitu:
1.     Terlalu memandang keindahan duniawi
2.     Pandangan khianat
3.     Melihat isi rumah orang lain tanpa izin

Adapun hal-hal yang dapat memperparah efek mengumbar pandangan adalah:
1.     Kosong dari aktivitas positif dan tidak mengingat Allah
2.     Hidup menyendiri
3.     Hilangnya lingkungan yang baik
4.     Ikhtilath

6.     Penciuman
Seperti mencium bau harum perempuan yang bukan muhrimnya. Dikatakan dalam sebuah hadits, bahwa seorang perempuan yang lewat di depan suatu kaum sementara ia memakai minyak wangi, maka perempuan itu disebut berzina. Karena perempuan itu telah membangkitkan syahwat kaum lelaki dengan bau harumnya dan mendorong mereka untuk melihat dirinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar