Selasa, 08 Desember 2015

Istighotsah Al Kubro Bagi Kebaikan Bangsa dan Negara Tercinta Indonesia Untuk mendapat Pemimpin demi terwujudnya Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghofur

Istighotsah Al Kubro Bagi Kebaikan Bangsa dan Negara Tercinta Indonesia Untuk mendapat Pemimpin demi terwujudnya Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghofur
(Pilkada Serentak 09 Desember 2015)

KH. Sofyan Siroj AW, Lc, MM

Dalam Al Qur’an Surat Al Baqarah Ayat 186 Allah Swt Berfirman:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُون
 “Dan jika bertanya kepadamu (Muhammad) hamba-Ku tentang Aku maka sungguh Aku sangat dekat (dengan mereka) Aku menjawab (mengabulkan) doa (permintaan) orang-orang yang berdoa apabila iaberdoa kepadaku. Maka hendaklah mereka menjawab (seruan) kepada-Ku,dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka mendapat petunjuk, kebaikan agama dan dunia.”



“Ud’uuni Astajiblakum
(Bermohonlah kepada-Ku, Aku akan kabulkan)”
Anjuran (pentingnya) Berdoa:
1. Diriwayatkan dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhu, dia berkata, “RasulullahShallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya doa itu bermanfaat bagi (musibah) apa saja yang telah terjadi dan apa saja yang belum terjadi, maka hendalah kalian berdoa wahai hamba-hamba Allah.”
2. Diriwayatkan dari Salman Radhiyallahu Anhu, dia berkata, “RasulullahShallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah Maha Pemalu dan Maha Mulia. Dia merasa malu jika seseorang mengangkat kedua tangannya ketika berdoa kepada-Nya, lalu menolak keduanya dalam keadaan kosong dan tidak mendapatkan apa-apa.
3. Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu, dia berkata, “RasulullahShallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidaklah seorang Muslim berdoa dengan doa yang tidak ada dosa di dalamnya dan tidak pula ada pemutusan silaturahim, kecuali Allah akan memberinya salah satu dari tiga kemungkinan, yaitu menyegerakan pengabulan doanya, atau menyimpan doanya untuk di akhirat kelak, atau menghindarkannya dari keburukan yang sama (dengan inti doa yang dia panjatkan).” Para sahabat berkata,”Jika demikian kami akan memperbanyak doa.” Beliau bersabda,”Allah memiliki (karunia) yang lebih banyak.
Bersungguh-Sungguh Dalam Berdoa:
1. Diriwayatkan dari  Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, dia berkata, “RasulullahShallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,”Apakah kalian ingin bersungguh-sungguh dalam berdoa? Ucapkanlah oleh kalian,”Ya Allah, bantulah kami untuk dapat bersyukur kepada-Mu, senantiasa berdzikir kepada-Mu, dan dapat beribadah dengan baik kepada-Mu.”
Bagaimaina cara kita membaca Firman Allah Swt diatas dah hadits-hadits Rasulnya dalam konteks maqoshid Asyari’ah?

Bukankah perpolitikan itu proses menuju pencapaian tujuan yang mulia? Maka sesungguhnya untuk mendapatkan
1. Baldah Thayyibah
2. Wa Rabbun Ghofur
Yaitu  melalui proses  politik (as-siyasah asy-Syar’iyah) dengan memakai lembaga politik.

Target dan sasaran Silaturrahim:
1. Salah satu sebab untuk masuk Surga
2. Perluasan Rezeki
3. Memperpanjang umur atau pengaruh dalam kehidupan
4. Terbangunnya hubungan yang kuat dengan Allah Swt
5. Salah satu sebab untuk mendapatkan petunjuk.

Ahdaf Musyarakah (Koalisi):
1. Al-Musyarokah littauhiid wal binaa’
( المشاركة للتوحيد والبناء ) Musyarokah (Koalisi) kita bertujuan untuk berkontribusi dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan
2. Al-Musyarokah littaqwiyah wat tatsbit
( المشاركة للتقوية والتثبيت ) musyarokah (koalisi) kita juga harus berkontribusi dalam mewujudkan negara yang kuat dan kokoh.
3. Al-Musyarokah lit taghyiir wat tajdiid
( المشاركة للتغيير و التجديد ) Musyarokah(koalisi) kita, kontribusi kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah melakukan perubahan dan pembaharuan.
4. Al-Musyarokah lil ishlah wal ihsan
( المشاركة للإصلاح والإحسان ) Karena kita mengemban misi rahmatan lil’alamin, maka musyarokah (koalisi) kita pun tujuannya adalah berkontribusi untuk selalu ishlah (melakukan reformasi). Ishlah berarti perbaikan dan selalu mengajak damai.
5. Al-Musyarokah lit taqwiim wat tasydiid
( المشاركة للتقويم والتسديد ) Musyarokah (Koalisi) kita bertujuan untuk berkontribusi dalam meluruskan dan mengakuratkan tujuan hidup dan perjuangan bangsa ini. Agar bangsa ini tidak menyimpang dari tujuan utamanya.

Penutup
Implementasi Maqosid Syar’iyyah dalam panggung politik adalah memperbesar dan memperluas ruang kemaslahatan berkhidmat untuk rakyat melalui proses politik yang berliku dengan memakai lembaga politik.
Muslim yang tidak peduli dengan politik akan di pimpin oleh politikus yang tidak akan peduli dengan kemaslahatan kaum Muslimin.
Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar