SYAHADAT
PINTU GERBANG KEBAHAGIAAN DALAM ISLAM
Oleh H.Sofyan Siroj, Lc, MM
Semua muslim mengucapkan syahadat
sebagai gerbang untuk masuk ke dalam agama Islam. Setiap muslim wajib menguak
dan mendalami makna yang dikandung oleh syahadat dan menjadikannya sebagai
titik perubahan.
Sejak
dulu hingga hari ini jika manusia diajak untuk berpindah kepada Islam mereka
akan senantiasa bertanya, Apa yang saya dapatkan dalam Islam? Apakah saya akan
memperoleh kebahagiaan ? Selalu saja pertanyaan seperti itu muncul. Kesalahan
yang sering dilakukan umat Islam adalah mereka berhenti pada mengucapkan
syahadat. Syahadat hanya pelengkap identitas untuk bisa disebut sebagai seorang
muslim. Banyak yang tidak tahu tentang Islam sama sekali bahkan yang paling
dasar sekalipun. Bahkan, untuk
melafalkan kembali syahadat (yang dulu pernah diucapkan) sudah cukup membuat
kerepotan. Mustahil Mereka menemukan kebahagiaan dalam Islam. Serta mustahil
umat Islam menjadi pemimpin peradaban (trendsetter)
yang menjadi rujukan semesta. Selaras dengan yang diproklamirkan Islam rahmatan lil’alamin.
Mempelajari
Islam sesungguhnya adalah mempelajari kebahagiaan. Kebahagiaan dunia yang
ditandai dengan khusyuknya kita beribadah kepada Allah SWT. Dalam al-Qur’an,
syarat khusyuk ada dua hal ; tidak ada rasa lapar, dan tidak ada pula rasa
takut. Kondisi inilah yang disebut dengan sejahtera, aman dan tenteram. Dalam
keadaan begini seorang manusia bisa beribadah dengan sangat baik. Keyakinan
akan pertolongan dan keputusan yang ditetapkan Allah SWT akan membuat hati
seorang muslim menjadi tenang.
Syahadat
adalah pintu gerbang untuk berislam. Sehingga tidak bisa dikatakan berperilaku
islami jika syahadat belum diikrarkan, sebaik apapun perilaku tersebut. Abu
Thalib adalah contohnya, paman nabi Muhammad SAW, ia melakukan segala macam
cara melindungi Rasulullah dan dakwahnya. Namun sampai akhir hayat ia
tidak mengucapkan syahadat. Sehingga segala amal yang dilakukan Abu Thalib
menjadi sia-sia.
“ Dan kami perlihatkan kepada mereka segala amal
yang mereka kerjakan. Lalu kami menjadikan amal itu (bagaikan) debu yang
berterbangan” (QS. Al-Furqan :23)
Begitulah
amal-amal orang kafir, diakui oleh Allah SWT. Disebabkan mereka tidak berislam
maka amal kebaikan mereka menjadi tiada berguna.
Ikrar syahadat
merupakan titik balik dan awal perubahan
kepada yang lebih baik. Pemahaman dan pendalaman makna syahadat mutlak
dilakukan. Banyaknya kemaksiatan dan kejahatan dilakukan oleh orang yang
mengaku beragama Islam, merupakan pertanda bahwa mereka tidak memahami secara benar
makna syahadat yang diucapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar