Kamis, 28 Januari 2016

Amanah ! Wibawa Seorang Pemimpin



Amanah ! Wibawa Seorang Pemimpin
Oleh, H. Sofyan Siroj, Lc, MM


Amanah merupakan salah satu pilar kenabian. Bahkan amanah menjadi begitu penting sebagai syarat mengajak kepada kebaikan. Ini disebabkan dalam amanah ada cinta, ada kejujuran dan integritas. Ketika amanah tertunaikan ia akan menjadi kekuatan pengaruh yang luar biasa bagi orang yang ada di sekitarnya sehingga setiap kata, gerak akan menjadi tolak ukur dan style bagi orang-orang kebanyakan.

Secara sederhana amanah berarti dapat dipercaya. Rasulullah sangat terkenal dengan sifat amanahnya sampai-sampai ia digelari al-amin. Para Nabi dan Rasul dibekali dengan sifat amanah agar kaum yang mereka pimpin memiliki kepercayaan terhadap ajaran yang mereka bawa. Bahkan meski demikianpun, masih banyak juga kaum mereka yang ingkar dan berupaya keras untuk membunuh Nabi mereka. 

Namun, dengan sifat amanah yang dimiliki mereka, tugas menyampaikan kebenaran tetap dilaksanakan, karena memahamkan mereka tentang ikhlas. Walaupun dimusuhi, dicerca, dimaki dan dihina tugas dakwah tetap diemban, karena amanah mengajarkan juga tentang cinta yang tulus. Alih-alih membalas hinaan, para Nabi dan Rasul malah mendoakan mereka agar mendapatkan hidayah. 

Itulah para Nabi dan rasul, segala contoh kebaikan mereka miliki karena mereka adalah manusia yang ma’sum (terpelihara dari dosa). Mereka adalah uswah, qudwah, yang mesti dicontoh sepanjang hidup kita, dalam skala besar dan kecil Rasulullah saw telah mencontohkan bagaimana menjadi pemimpin di tengah kaum Muslimin, Yahudi dan Nasrani. 

Seorang istri yang mengemban amanah dari suaminya berhak memperoleh surga begitu pula sebaliknya. Amanah adalah salah satu tiket untuk mendapatkan surga. Ini artinya, seorang yang diberikan amanah, misalnya terpilih untuk duduk di kursi dewan perwakilan rakyat atau kepala daerah, maka sesunguhnya dia juga mendapatkan tiket ke surga setelah dia melaksanakan amanah yang diberikan. Atau sebaliknya, ketika amanah disia-siakan maka tiket ke neraka juga akan diterimanya.
Wallahu a’lam bishshawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar